Senin, 17 Maret 2014

Dewa dalam Agama Buddha

Dalam agama Buddha, Dewa adalah salah satu makhluk yang tidak setara dengan manusia, memiliki kesaktian, hidup panjang, namun tidak abadi. Agama Buddha mengenal banyak Dewa, namun mereka bukan Tuhan, mereka tidak sempurna dan tidak maha kuasa. Mereka (para Dewa) adalah makhluk yang sedang dalam usaha mencari kesempurnaan hidup. Alam Dewa sering juga disebut sebagai surga. Dewa ada 33 tingkatan, tingkat paling akhir adalah dewa bumi.
Para Dewa tidak selalu sama dengan Bodhisattva. Para Dewa masih terikat pada karma dan samsara. Alam dewa dalam Agama Buddha dibagi menjadi 6 yaitu :
  1. Catummaharajika Bhumi - Alam Empat Raja Dewa. Di alam ini rata- rata usia para dewa adalah 9.600.000 tahun.
  2. Tavatimsa Bhumi - Alam surga 33 dewa. Di alam ini rata-rata usia para dewa adalah 4 kali usia rata-rata dewa alam Catummaharajika.
  3. Tusita Bhumi - Alam kenikmatan. Biasanya para Bodhisattva yang hampir sempurna paramitanya hidup di alam ini sebelum terlahir menjadi manusia dan menjadi Samma Sambuddha. Di alam ini rata-rata usia para dewa adalah 4 kali usia rata-rata dewa alam Tavatimsa.
  4. Nimmanarati Bhumi - Alam surga para dewa yang menikmati kesenangan istana yang diciptakan. Dewi Mahamaya, ibu Siddharta Gautama, setelah meninggal dunia, terlahir di alam ini. Di alam ini rata rata usia para dewa adalah 4 kali usia rata-rata dewa alam Tusita.
  5. Paranimmita-Vasavatti Bhumi - Alam surga para dewa yang menikmati ciptaan para dewa lain. Di alam ini rata- rata usia para dewa adalah 4 kali usia rata- rata dewa alam Nimmanarati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar